Timbulnya Sensasi pada Kulit yang Abnormal Seperti Kesemutan TRIBUNNEWSWIKI – Mengenal Parestesia

Posted by

<div ><div id='InformasiAwal'><ul ><li style='border bottom : 1px solid #a2a9b1;'><h2> </h2></li></ul> </div></div> Parestesia adalah kondisi timbulnya sensasi pada kulit yang abnormal seperti kesemutan, gatal atau mati rasa, tanpa penyebab yang jelas. Kondisi ini bisa terjadi hanya sementara atau dalam jangka waktu yang lama (kronis).

Parestesia dapat bersifat sementara (temporer) atau bersifat kronis. Hampir setiap orang pernah mengalami parestesia temporer. Sensasi ini muncul ketika saraf tertekan secara tidak sengaja pada posisi tubuh tertentu, seperti duduk bersila terlalu lama atau tidur dengan kepala menindih tangan. Parestesia temporer akan hilang dengan sendirinya ketika tekanan pada saraf dihilangkan.

Namun, jika rasa kesemutan tetap ada meskipun tekanan sudah dihilangkan, maka kemungkinan ada penyakit atau gangguan lain dalam tubuh yang menjadi penyebabnya. Parestesia yang bersifat kronis seringkali merupakan gejala dari suatu penyakit saraf atau disebabkan oleh trauma pada jaringan saraf. Berbagai macam penyakit dapat menyebabkan parestesia kronis termasuk kekurangan vitamin, gangguan pada saraf akibat gerakan yang berulang atau penyakit lain.

Parestesia kronis membutuhkan pengobatan dan penanganan untuk sembuh. Namun, terkadang parestesia kronis tidak bisa benar benar sembuh bahkan setelah menjalani pengobatan sekalipun. Gejalaparestesiayang umumnya dikeluhkan oleh pengidapnya, antara lain:

<div ><div id='Penyebab'><ul ><li style='border bottom : 1px solid #a2a9b1;'><h2> </h2></li></ul> </div></div> Parestesia sementara biasanya disebabkan oleh penekanan pada saraf atau kurangnya peredaran darah secara sementara. Penyebab parestesia kronis dapat disebabkan oleh:

Radikulopati (akar saraf tertekan atau teriritasi atau meradang) pada: <div ><div id='Pengobatan'><ul ><li style='border bottom : 1px solid #a2a9b1;'><h2> </h2></li></ul> </div></div> Pengobatan parestesia (kesemutan) tergantung pada penyebabnya. Jika parestesia merupakan gejala dari penyakit tertentu, maka pengobatan dilakukan dengan menangani penyakit yang menjadi penyebab parestesia.

Pada kasus parestesia kronis, gejala parestesia tidak bisa hilang dengan sendirinya. Atau apabila hilang, gejala akan segera muncul kembali. Kondisi ini dapat mengganggu aktivitas sehari hari. Oleh karena itu, penting untuk mencari tahu penyebab utamanya.

Untuk meredakan gejala parestesia kronis yang sudah terjadi selama lebih dari dua bulan, berikut langkah pengobatan yang bisa dilakukan: Parestesia (kesemutan) tidak selalu bisa dicegah, namun frekuensi kemunculannya dapat dikurangi. Berikut ini sejumlah cara yang bisa dilakukan guna mencegah parestesia: Jika kamu mengidap diabetes atau penyakit kronis lain, pemantauan dan manajemen penyakit dapat menurunkan risiko terjadinya parestesia kronis.

<div >

Leave a Reply

Your email address will not be published.