Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid 19, Achmad Yurianto menyebut hingga hari ini vaksin atau obat untuk virus corona belum dapat ditemukan. Oleh karenanya masyarakat diminta untuk dapat beradaptasi dengan keadaan normal yang baru ( new Normal ). Yakni menjalani gaya hidup baru dengan mengedepankan protokol kesehatan, serta terus produktif selama pandemi virus corona atau Covid 19.
Hal ini disampaikan Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (19/5/2020). "Dalam situasi seperti ini, virus corona belum ditemukan vaksindan obatnya," kata Yuri yang dikutip dari YouTube BNPB Indonesia , Selasa sore. Lebih lanjut Yuri menuturkan belum ditemukannya vaksin ini dimaknai bahwa orang itu belum bisa dikebalkan dariCovid 19.
Sementara belum ditemukan obatnya dimaknai bahwa pengobatan terhadap pasien Covid 19 yang dilakukanmasih akanmenggunakan prosedur yang panjang. Sebab itu, ia mengungkapkan cara yang paling baik dalam mencegah dan memutus penularanCovid 19, yakni dengan menyesuaikan pola hidup di tengah pandemi. "Kita harus mengedapankan pola hidup bersih dan sehat, ini menjadi pedoman dalam pelaksanaan kehidupan sehari hari."
"Pola hidup ini ditandai dengan satu yakni kita terus menjaga kebersihan tangan kita," ujar Yuri. Artinya kata Yuri masyarakat harus rutin mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir. "Ini menjadi penting agar kita dapat terbebas dari cemaran Covid 19 atau penyakit yang lain," imbuhnya.
Kemudian yang kedua, yaknimasyarakat harusmulai membiasakan diri untuk dapat menjaga jarak fisik pada saat kontak dengan orang lain. "Ini yang kemudian beberapa saat yang lalu kita sebut sebagai physical distancing ." "Karena kita ingin menghindari percikan droplet dari orang yang sakit," ungkapnya.
Selanjutnya masyarakat diwajibkan terbiasa menggunakan masker saat ke luar rumah. "Karena dengan menggunakan masker kita akan terlindung langsung dari percikan droplet orang yang sedang sakit itu." "Dan yang lebih penting lagi bagi yang sakit, percikan droplet yang keluar dari mulutnya akan tertahan di masker dan ini akan melindungi orang lain yang sehat," ucap Yuri.
KemudianYuri juga menekankan masyarakat selektif terkait kapan harus keluar rumah di tengah pandemi Covid 19. "Kalau tidak penting sekali tidak perlu ke luar rumah," tegas Yuri. Kendati demikian Yuri menuturkan berada di rumah tidak diartikan masyarakat tidak dapat produktif.
Menurutnya, masayarakatmasih dapat terusproduktif dan berkarya, tetapi dengan mengedepankan prinsip prinsip untuk tetap aman dari Covid 19 "Artinya produktif dan aman dari Covid 19," ujarnya. Yuri, menekankan, ini upaya yang bisa dilakukan masyarakat dan pemerintah di kehidupan normal yang baru.
"Ini yang disebut dengan normal yang baru ( new normal )." "Kita menginginkan kehidupan normal dalam artinya tetap bekerja, produktif dan bisa berkarya, tetapi barunya adalah kita aman dari Covid 19," jelasnya. Pemerintah kembali memberikan update terkait jumlah kasus positifvirus coronadi Indonesia.
Achmad Yurianto menuturkan berdasarkan data yang didapatkan hinggaSelasa (19/5/2020) pukul 12.00 WIB, masih terjadi penambahan pasien positif Corona di tanah air. Yuri mengungkapkantelahterjadi penambahan kasus positif sebanyak 486 dalam waktu 24 jam terakhir. Penambahan ini membuat pasien yang terkonfirmasi positif Covid 19 di Indonesia secara total menjai 18.496 orang.
"Ada kenaikan (kasus positif) sebanyak 486 orang, sehingga menjadi 18.496 orang," tegas Yuri. Dalam kesempatan itu, Yuri menyebut seluruh provinsidi Indonesia telah terdampakCovid 19. "Sudah 390 kabupaten/kota di 34 provinsi yang terdampak," jelasnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan terkait pasienCovid 19yang meninggal dunia. Data yang sama menyebutkan bahwa tercatat adapenambahan30 pasienCovid 19yang meninggal dalam 24 jam terakhir. Sehingga angka kematian di Indonesia saat ini menjadi 1.221 orang.
Kabar baiknya,Yuri mengatakanpenambahan juga terus terjadi dalam pasien yang berhasil sembuh dariCovid 19. Berdasarkan data yang dihimpun, pada hari ini terdapat 143 pasien yang berhasil sembuh. "Pasien sembuh meningkat 143 orang," kata Yuri.
Penambahan ini membuattotalpasien sembuhdi Indonesia telah mencapai 4.467 orang.